Sebuah Catatan Muram


Sebuah Catatan Muram

:untuk Wiji Thukul

Sekelebat cahaya pelan - pelan membuka
Lembaran buku sejarah yang lusuh

Di dalam tubuh buku cukup riuh

Kulihat suara dan mahasiswa berdesak-
sikutan

Mengepul. Di punggung jalanan;
di muka - muka gedung pemerintahan;
di kepala cuaca ada mata doa yang
digantungkan

Dan itu cahaya masih menyala
Di atas kepala - kepala
keputusasaan & ketidakadilan

Mulut senjata suka mengecup mulut
jelata

Ketika terdengar mulut senjata bicara
Seketika Cahaya membuta dari peta

Tiba - tiba Buku sepenuhnya gulita

Cuma puisi-puisinya yang taksurut pijaran
Menetes keluar dari kelam tiap lembaran

-Nic
#puisibersaksi
#thingsoflove
@kumpulan_puisi



You Might Also Like:

Add your comment
Hide comment

Disqus Comments