Hampa


Keempat

Tema : Hampa

Aku berjalan di tengah lorong - lorong
kosong dan gelap. Terdengar suara tawa
dan tangis yang amat berisik merobek
telinga, "suara siapa ?" bisikku pada diri
sendiri. Di sini sepi tak berpenghuni
hanya aku sendirian, tak berteman
tak berkawan.

Aku asuk kelorong yang lain.
Tampak ada kehidupan di sini, mereka
bertukar tatap dan bersua pandang.
Membuka pembicaraan yang amat
panjang, membicarakan riuhnya hidup di
dunia yang berwarna-warni dengan rupa
yang berbeda. Katanya setiap makhluk
berhak memilih warna untuk hidupnya
sendiri.

Lalu aku mempelajari warna apa yang
aku pilih. Setelah aku telusuri ke sana
kemari takada warna yang kusukai.
hampa
kosong

Tolong.
Ragaku memang hidup tapi jiwanya
redup. Seseorang sempat menoreh tinta
di dalam hati, tapi kemudian ia pergi
membawanya lari. Lalu aku hilang warna
lagi. Sendiri lagi; hampa lagi; mati, untuk
kesekian kali.

Adakah seorang sedia temani aku dalam
sepi ini ?
Sungguh, di sini gelap sekali.

Demi Icarus yang mati akan cintanya
pada matahari, bolehkah aku hidup sekali
lagi ?
Aku jamji,
sekali ini,
takkan sia - sia lagi.

dinarkg x

#Pathetique
#Clamoris
@kumpulan_puisi



You Might Also Like:

Add your comment
Hide comment

Disqus Comments