Suatu Sabtu Kala Itu
Kau ingat suatu Sabtu siang itu...???
Jam dua lebih dua puluh,
aku menunggu di kedai kopi kesukaanmu
Kau memberi janji akan menemuiku sore
nanti seandainya hujan tak menjebak
Waktu terus berputar
Dua batang rokok telah kubakar
Sampai jam tiga masih belum ada kabar
Kopi kureguk sudah habis setengah, dan
aku mulai gelisah
Rokok batang ketiga kunyalakan
Sembari berharap kau segera mengabari
sebelum asap terakhir rokok ini
kukepulkan
Hampir memasuki jam empat, aku
semakin cemas
Belum jugakah kau bergegas...???
Kuberanikan untuk bertanya, mengirim
pesan pertanyaan kau datang kapan
Sial, pertanyaan itu hanya bercentang
satu,
artinya tanda gelisahku tidak sampai
kepadamu
Pun hingga ujung nada teleponku
memanggil,
tidak ada respon yang kau ambil
Jam lima menjelang senja, setelah
cangkir kopi kedua,
aku mulai tidak baik - baik saja
Pikiranku kemana-mana
Dalam hati mempertanyakan kau yang
sedang entah dimana
Janjimu kau akan mendatangiku bila
mendung tak jadi hujan
Tetapi saat hujan pun tak terjadi kau tidak
juga ada disini
Lagit sore itu cerah, sepasang mataku
yang justru hampir basah
Terpilukan satu janji yang batal kau
penuhi
Kursi dan meja kayu dihadapanku yang
siap menyambutmu, hanya kosong tak
terhuni hingga jam tujuh malam
menghampiri
Hingga rokok batang ke tujuh disulut api
Hingga banyak luka kehabisan kata - kata
Mengalir di mata, menetes ke meja
Cintaku tumpah dari cangkirmu
yang tak terisi
Puisi Cemburu Puisi Cinta Puisi Jatuh Cinta Puisi Kerinduan Puisi Kesedihan Puisi Patah Hati Puisi Persahabatan