Penolakan Dari Segala Tembakan
Sayup membuka pagi paling redup
Di jendela terbit lonceng
pengeras-membias
Suara lekas hengkang dari ancaman luka
Di tepi bibir tona merahmu; aku meronta
Bak tangis bayi merindukan sebotol susu
Ketika cahaya setia manjakan kata
Entah pada siapa burung bertanya
Menyambut berbagai ucapan perpisahan
Gulana merana akibat bertanya
Aku tak kenal cinta dan segala perannya
Seandainya perasaan bagai bunga
edelwis
Tumbuh bermekar; mengakar - menjalar
Abadi dalam dingin yang tak tertandingi
Memeluk angin paling tinggi menghiasi
Tak ada tangis, haru yang menderu
Jangan,
Jangan lagi kau tolak aku dengan peluru
Meskipn lumasan mesiunya berbau tabu
Sesungguhnya talu tangisku mengicip
pilu
Memperebutkan seribu bayang - bayang
sesal
Jika aku adalah makhluk paling candala
Lantas kau tahu cara menanganinya
Basuh dengan umpatan - umpatan
menyayat hati
Lalu lekas bersihkan dengan cara
menjauhi
Kembali redup !
-mesinketik
Puisi Cemburu Puisi Cinta Puisi Jatuh Cinta Puisi Kerinduan Puisi Kesedihan Puisi Patah Hati Puisi Persahabatan