Tanah Yang Tumpul
Tingkahnya belaga menginjak
Belaga layaknya cangkul
Yang siap menghancurkan tanah, yang
tumpul
Umurnya tua
Namun pikiran memuda
Tak ada tata krama dalam melepaskan
kata
Membesarkan kepala
Agar dilihat oleh massa
Bahwa dialah sang juara
Seketika waktu berputar
Bencana datang tak beraturan
Menimbun cangkul yang berkoar
Lalu,
Cangkul itu mati tak berkata
Rata oleh tanah yang dihina
Bunga matahari menjadi saksi atas ini
Hingga ia pun tak mau peduli lagi
Semoga kau belajar saling menghormati
-Acedia
Dari tanah kepada cangkul
#pemalasberaksara
Puisi Cemburu Puisi Cinta Puisi Jatuh Cinta Puisi Kerinduan Puisi Kesedihan Puisi Patah Hati Puisi Persahabatan