" Musim yang Bermukim "
/i/
Hidup seperti utang yang tak pernah
terbayar dan terlupakan
/ii/
Tuhan itu investor & pemilik seluruh
saham
Ia pekerjakan moyang kita. Pekerja
ladang perdana yang dibuat tanah, debu,
juga kerikil lalu dihidupkannya ia dengan
keajaiban yang hanya bisa raba dengan
iman.
Bumi itu ladang bertanahkan sungai-
sungai, para ternak, padi, emas, buku
sastra, agama, filsafat, dan segala yang
masih dirahasiakan-Nya.
Pekerja itu berbiak. Tabahnya berbiak
Dengan pasangannya dari rusuk sendiri
Lahir anak - anak mereka
Kulit macam rona. Bercak agama
melekat padanya
Tanda lahirnya dari beda suku dan
bangsa
Kata Tuhan, supaya kita saling kenal-
mengenal
/iii/
Aku diperanakkan abad - abad yang juga
pelihara mereka, dari rahim ibu zaman
yang makin menua
Aku menanam arif kata - kata di kepala,
memanen matang pengetahuan dari
rindang seorang guru.
/iv/
Umurku kian kering; pandaiku kian
nyaring
Badanku tak lagi menguning
Kujahit luka yang menganga
Dengan sutra kecantikan fana dan renta
Biar tua dan tenaga tak melancong ke
mana-mana
Tubuh adalah pakaian yang tak pernah
bisa kita lunasi.
-Nic
#puisibersaksi
#thingsoflove
Puisi Cemburu Puisi Cinta Puisi Jatuh Cinta Puisi Kerinduan Puisi Kesedihan Puisi Patah Hati Puisi Persahabatan