Janji Yang Tertunda


Janji Yang Tertunda

Dan aku masih mengingatnya, kawan
Saat laskar rakyat berpulang ke
rumahnya
Mereka dulu duduk di atapnya berselesa
Pekik suara dan panji - panji sakral
dikobarkan
Memohon sekali lagi untuk janji yang
tertunda

Selepas itu pun tiada yang benar - benar
tahu
Kapan keadilan yang katanya murah
harganya
Bisa dimiliki mereka yang beratapkan
langit merah
Dan para muda bestari yang tak henti-
hentinya
Memurnikan niat demi masa depan
bangsa

Agen - agen perubahan yang teramat
tangguh
Wajah mereka terlukis pada bendera-
bendera
Yang tengah membentangkan sayap
dwiwarnanya
Di sekolah - sekolah, kantor - kantor, dan
trotoar jalan

Kini alarm demokrasi berbunyi, mereka
pun menanggapi
Satu per satu mereka maju, langit pun
ikut jadi saksi
Tujuh tuntutan yang dilaungkan pada
nara - nara tuli
Tukang sampah, buruh tani, juru berita,
ikut mengamini

Aku bergetar melihat bendera itu lagi,
kawan
Seorang pemuda membentangkannya
kuat - kuat
Di depan kisi - kisi pagar Taman Kanak-
Kanak itu
Ia dan seribu pemuda lainya hendak
berpulang
Meski mata sudah sayu dan kaki nyaris
roboh
Begitu meriah sambutannya, para
penjaga pun
Tak segan - segan meludahi gegap
gempitanya
Dan bendera itu dengan beratus liter
tembakan air
Seolah melupakan kobaran api di tanah
seberang

Kawan, kita sudah berjuang sehormat-
hormatnya
Dan tak diterima di rumah, bagai
gelandangan
Lalu, di mana lagi kita akan berpulang?

-Lintang Punarbawa
#Nozdorevelation
@kumpulan_puisi


You Might Also Like:

Add your comment
Hide comment

Disqus Comments