Tanpa Judul

Tanpa Judul

Sebenarnya ini bukan tentang
kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu
bahwa semua yang ada pasti menjadi
tiada pada akhirnya, dan kematian adalah
sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah
giliranmua untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang mebuatku tersentak
sedemikan hebat, adalah kenyataan
bahwa kematian benar - benar dapat
memutuskan kebahagiaan dalam diri
seseorang, sekejap saja, lalu rasanya
mampu membuatku nelangsa setengah
mati, hatiku seperti tak ditempatnya dan
tubuhku serasa kosong melompong,
hilang isi. Kau tahu sayang, rasanya
seperti angin yang tiba - tiba hilang
berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku
selipkan salam perpisahan panjang, pada
kesetiaan yang telah kau ukir, pada
kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya
terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang
baik bagimu sayang, tanpa mereka
sadari, bahwa kaulah yang menjadikan
aku kekasih yang baik. Mana mungkin
aku setia padahal memang
kecenderunganku adalah mendua, tapi
kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku
setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga
aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya, dan kembali
pada-Nya, kau dulu tiada untukku dan
sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayangku, cahaya mataku,
penyejuk jiwaku, selamat jalan calon
bidadari surgaku.

-Bacharuddin Jusuf Habibie-


You Might Also Like:

Add your comment
Hide comment

Disqus Comments