Aku Terlalu Bodoh
Terimakasih untuk telah menggugahku
Diksi tentangmu selalu meraih lamunanku
Entah pada bait ke berapa ribu
Pada akhirnya kita akan bersatu atau
hanya singgah bertemu
Kala rembulan menggantikan mentari
Kala tetes hujan rintik berganti mendung
Kala seorang paruh baya menjadi korban
candaan kita
Juga kala aku berlindung di balikmu
akibat terpaan angin malam
Kamu masih sebodoh ini
Menyeringai pada siapa saja yang tak di
kenal sekalipun
Lalu bernyanyi pada perhentian lampu
merah; tidak peduli
Ya, kamu masih sebodoh itu
Tapi sayang sekali
Aku lebih amat sangat bodoh darimu
Aku lebih bodoh saat tahu aku bukan
siapa siapa
Tapi aku memaksa menjadi siapa siapa
Maaf; aku terlalu bodoh
Yang bertahan tegar melihatmu dengan
dia
Maaf; aku terlalu bodoh
Sangat nyaman dalam jarak dan
perbedaan kita
-amr, Tangerang 17 /01 /20
@kumpulan_puisi