[Kata Awal hingga Akhir]
Awal purnama utuh
Pertama kalinya aku kau buat luluh
Semuanya; bukan hanya sebagian tapi
seluruh
Entah berapa tetes air mata yang telah
kandas jatuh
Bukan tersakiti; awalnya hanya haru biru
yang tidak terbendung
Disertai tetesan hujan rintik di kala langit
Jakarta sendu mendung
Bagai buih yang makin banyak
menggembung
Seperti itu pula kabarnya perasaanku
yang makin merundung
Dikau; yang dipisahkan antara logika dan
hiperbola
Aku; yang dipisahkan antara restu dan
ketakwaannya
Kita; yang dipisahkan antara egoisme dan
adat istiadat katanya
Dan dunia; yang menolak keras berdasar
ideologi dan paradigma di sudut sisinya
Akhir perjalanan tragis tersulut
Tidak ada kata takut dan kalut; semua
menjadi pekat sangking semrawut
Untuk kisah anak Adam Hawa ini rumit
dan sangat tidak patut
Kami kandas; dikandaskan untuk kata
salut
-amr, Tangerang 09/11/2019
@kumpulan_puisi
Puisi Cemburu Puisi Cinta Puisi Jatuh Cinta Puisi Kerinduan Puisi Kesedihan Puisi Patah Hati Puisi Persahabatan