Sebuah Niat


" Sebuah Niat "

Gusti
Septemberku langitnya hitam
Tanpa mendung tanpa kerudung
Untung tak semerah langit Jambi
Entah darah entah amarah, merekah

Bapakku sibuk menimang cucu, sambil
melucu, lalu melucuti kolor - kolor
rakyatnya yang papa
Yang teriak lantang sembari mengupas
kancang panjang sepanjang hidung - hidung
penghuni istana

Aku siang tadi bermain air mata, dan
tak sengaja buang gas, tapi paman-
paman robocop malah sengaja
melempar pentungan pada teman-
temanku

Kasian pacarku yang menangis
Semalaman menyadari selama ini berdiri
di atas duri - duri
Isaknya tak habis - habis setelah sholat Isya'
selesai kami berpelukkan saling
menguatkan dan merekatkan tekad,
" Besok kita jalan, turun ke jalanan lagi ya
sayang."

Gusti
Aku mau mati
Sambil berdiri
Bernyanyi

Bandung, 24 September 2019
Utangatta
@kumpulan_puisi


You Might Also Like:

Add your comment
Hide comment

Disqus Comments