Satu-satunya Yang Saya Nanti
Tahun demi tahun tidak terasa
lewat sudah, sementara hati ini
masih menanti hal yang sama,
yang seharusnya tidak mustahil.
Kadang - kadang saya ini salut
pada siapa saya.
Hidup keras, harusnya punya
beribu alasan
mengesampingkan suara hati.
Beberapa orang menenangkan,
sebagian sampai bernasihat bijak,
" terus berharap tidak selalu baik."
Kata - kata keluar. Mulut gemetar,
kadang. Separah itu rasa menanti.
Saya banyak gagal, saya sadar itu.
Saya tidak selalu orang yang baik,
memang.
Namun,
saya ingin terus mencintai.
Sambil terus mencintai,
saya menanti --dibalas cintanya.
(z.h)
Puisi Cemburu Puisi Cinta Puisi Jatuh Cinta Puisi Kerinduan Puisi Kesedihan Puisi Patah Hati Puisi Persahabatan