Pesan dan Pujian
Pernah beberapa kali aku menunggu.
Dari sejak mataku masih begitu ragu,
hingga ketika bayangku kini muncul malu.
Lalu, membodohi diri bukan lagi ide baru.
Lembut udara menyapu pipi kiri,
terpaksa kumenghirupmu yang tak di sini.
Bertanya langit pada sunyi,
perlukah ia turun untuk menemani.
Sudahlah. Kataku lebih kepada telinga
yang tak mempan lagi diberi makna.
Pulanglah. Kataku lebih kepada sunyi
yang menurutku kini mulai mengerti.
Akhirnya aku menyerah, puan.
Padamu senja dan hujan,
kutitipkan pesan dan pujian,
hingga pada masanya kita ditemukan
-Agung W
@kumpulanpuisi
Puisi Cemburu Puisi Cinta Puisi Jatuh Cinta Puisi Kerinduan Puisi Kesedihan Puisi Patah Hati Puisi Persahabatan