" Di Balik Rimba Internet "
/i/
Abad yang kini kita diri
Berumputkan hijau teknologi
Dipupuk-suburi intelektualitas
Lalu menjelma rumah - rumah fana
Tempat semayam jiwa - jiwa membelah
dua
/ii/
Aku jelajahi rimba dunia balik layar +/-inci
ponsel pintar
Jaringan internet mengurat saraf - saraf
kepala;
Sinyal menggantung kanan-kiri mata
/iii/
Dari Utara, tertangkap sinyalku wanita
dalam potret. Seperti bersalju, apa - apa
putih (walau tak alami). Dari tengah,
meliuk jalanan mulusnya, tanpa kutil,
koreng, bopeng. Maju jalan nanjak,
dipersembahkannya bagi para pendaki,
bukit - bukit sintal yang menangkal usianya.
Di langit-langitnya, terpasang dua bulan
binal dwirona yang dilekat-warnai
kecantikan buatan.
Dari Timur, juga tertangkap sinyalku pria
dalam potret. Bersolek-swafoto dengan
senyum terangkum sama dipagari gigi - gigi.
Klimis habis bermandikan minyak
rambut dan gaya ala Qaza', serta dibajui
percaya diri dan eksistensi.
Dari Barat, tak sengaja tertangkap pula
sinyalku para binatang yang selalu
merindukan musim kawinnya. Yang
betina memajang kemaluan di beranda
dan menyertakan harga di baliknya. Yang
jantan menjajakan gencar kelaminnya
dengan bayaran wajib terpenuhi nafsu
birahinya sendiri.
/iv/
Media sosial adalah ibu segala hasrat
-Nic
#puisibersaksi
#thingsoflove
@kumpulan_puisi
Puisi Cemburu Puisi Cinta Puisi Jatuh Cinta Puisi Kerinduan Puisi Kesedihan Puisi Patah Hati Puisi Persahabatan