Bagaimana Aku Mencintaimu


Bagaimana Aku Mencintaimu

1/
Matahari yang menolak terbenam demi
memperpanjang sukacitamu menikmati
sore. Malam yang datang tergesa-gesa
agar berakhir hari lelahmu dan tubuhmu
beristirahat diantara sulur sulur
kegelapanku yang menenangkan.
Secangkir teh yang selalu
menghangatkan dirinya agar tetap
nikmat saat kau teguk pada pagi hari

Aku ingin menjadi semua hal yang jarang
dikerjakan semesta -demi
memenangkanmu. Kau, meski tengah
merawat kesedihan, akan selalu mampu
menemukanku untuk menawarkanmu
sepotong senyuman. Hari - hari memang
tidak selalu baik. Lelahmu memang tidak
selalu cepat luluh. Namun, cintaku yang
sederhana akan selalu mampu
menjagamu dari hal - hal yang menakutkan
dan membinasakan. Kau tetap akan
jatuh, tetapi tidak sampai tergeletak
karena lengan-lenganku diciptakan Tuhan
persis untuk menahan dan memelukmu

2/
Rumah sederhana yang kita bangun
berdua akan selalu kuhangatkan dengan
tulisan dan pelukan. Pada suatu sore
yang mendung dan sepi, tangan
hangatmu menggenggam tangan kiriku
sedang tanganku yang lainnya sibuk
menuliskan puisi cinta yang untukmu.
Kau sibuk memperhatikan kertasku, aku
sibuk menenangkan debar jantung yang
kian menjadi-jadi.

Lalu saat puisiku selesai, kau
menggenapkannya dengan pelukanmu.
Tulisan pada lembar kertas itu menjadi
sangat beruntung dibandingkan kertas
lainnya karena telah melihat bagaimana
aku jatuh cinta berkali-kali dan berbalas
berkali-kali pula oleh cinta yang sama-

cinta sederhana yang telah jauh
perjalanannya.

3/
Aku adalah dongeng yang kau baca lalu
rekam untuk menjadi pengantar tidurmu.
Aku ingin ada dalam hangat suaramu, lalu
mampu menenangkan saat mimpi
kurang baik datang mengganggu.

*

Semoga tubuhku kelak mampu
menenangkan jiwa dan isi kepalamu dan
kegelisahanmu akan hidup dan kematian.

4/
Selamanya; sampai pipimu terlipat oleh
keriput - keriput, atau matamu yang tak lagi
terang untuk membaca mataku. Aku
ingin mencintaimu sampai segala
kekurangan akhirnya semakin nyata dan
dengan begitu, kita menua untuk semakin
saling menguatkan.

5/
Berproseslah denganku. Hingga kelak
kematian membayang dan satu-satunya
hal yang kusyukuri dalam doa sambil
menggenggam tanganmu adalah betapa
Tuhan sungguh baik telah
merampungkan hidupku dengan kau
yang tak pernah putus mendoakanku. Kau
yang sanggup menerima semua cacatku
dengan tanpa sanggahan. Kau satu-
satunya orang yang bersedia menangis
menggantikanku meredakan sedih dan
gamang. Kau yang mau melakukan apa
pun yang bahkan jarang dikerjakan
semesta-demi menenangkanku.

6/
Pada akhirnya, bagaimana cara aku
mencintaimu adalah cermin dari semua
hal yang telah kau lakukan. Terima kasih
telah selalu ada. Tuhan terlampau baik. Ia
tahu yang kubutuh memang kau.

Medan, 2019
-jenn
#PleadesChaser


You Might Also Like:

Add your comment
Hide comment

Disqus Comments