Audrey
Satu lagi air mata tumpah di tanah air.
Tubuh kecil itu lunglai dipaksa keadaan. Jerit tak lagi bermakna.
Yang ada hanya sisa sedikit rasa percaya bahwa Tuhan
tidak akan pernah meninggalkan umatnya.
Kaki kecil itu kelak akan dipaksa berjalan
menghadapi hari dengan segudang luka menganga di kepala
Rasa trauma dibalut ketakutan menjadi momok di tiap ia memejam mata.
Sedangkan orang - orang dewasa disekitarnya justru saling menyalahkan
dan menganggap ini sekedar kesialan
yang biasa saja
Tapi Audrey tidak pernah sendiri.
Seluruh pelosok negeri mulai membuka mata hati,
mengulurkan tangan memberikan bantuan,
mengusahakan agar para orang tua tengik itu malu
akan kepengecutan dirinya sendiri.
Berdarah dan menyebarkan kabar bahwa hukum tak sepantasnya padam
oleh satu dua jabatan
Audrey ;
Kami disini. Berjalan didepanmu.
Kau tenang saja. Berbaringlah sebentar.
Istirahat dan tenangkan sejenak pikiranmu.
Hari akan tetap berjalan untuk Audrey.
Meski luka itu akan tetap ada, dan rasa percaya tak lagi bermakna ;
tapi untukmu, Audrey...
Percayalah, kamu tidak pernah sendiri.
/bri/
Puisi Cemburu Puisi Cinta Puisi Jatuh Cinta Puisi Kerinduan Puisi Kesedihan Puisi Patah Hati Puisi Persahabatan