Puisi Chairil Anwar “Tuti Artic”


Puisi Chairil Anwar “Tuti Artic”

Antara bahagia sekarang dan nanti jurang ternganga,
Adikku yang lagi keenakan menjilati es artic;
Sore ini kau cintaku, kuhiasi dengan susu ditambah coca
cola.
Isteriku dalam latihan: kita hentikan jam berdetik.

Kau pintar benar bercium, ada goresan tinggal
terasa
– ketika kita bersepeda kuantar kau pulang –
Panas darahmu, sungguh lekas kau jadi dara,
Mimpi tua bangka ke langit lagi menjulang.

Pilihanmu saban hari menjemput, saban kali
bertukar;
Besok kita berselisih jalan, tidak kenal tahu:
Sorga hanya permainan sebentar.

Aku juga seperti kau, semua lekas berlalu
Aku dan Tuti tambah Greet tambah Amoi… hati terlantar,
Cinta adalah bahaya yang lekas jadi pudar.

1947

-source & picture by google



You Might Also Like:

Add your comment
Hide comment

Disqus Comments