Puisi Chairil Anwar “Kupu Malam Dan Biniku”
Sambil berselisih lalu
mengebu debu.
Kupercepat langkah. Tak noleh ke belakang
Ngeri ini luka-terbuka sekali lagi terpandang
Barah ternganga
Melayang ingatan ke biniku
Lautan yang belum terduga
Biar lebih kami tujuha tahun bersatu
Barangkali tak setahuku
Ia menipuku.
Maret 1943
-source & picture by google