Puisi Chairil Anwar “Kawanku Dan Aku”


Puisi Chairil Anwar “Kawanku Dan Aku”

Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan

Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat

Siapa berkata-kata…?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga

Dia bertanya jam berapa?

Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti.


-source & picture by google


You Might Also Like:

Add your comment
Hide comment

Disqus Comments